Malam ini gue
mau ngebahas masalah begal. Lebih tepatnya; para tukang begal di Lampung!
Beuuuhh.. Serem bangetkan, temanya??? Jeng!! Jeng!! Jengggg..!!! *backsound
musik horor mulai terdengar dari kejauhan*
Ehm.. *benerin
ikat pinggang dulu*
Iya, kira-kira
seperti itulah gambaran suasana yang sedang booming-booming-nya
di kota gajah ini. Yup! Lampung udah mulai nggak nyaman, nih. Ah, gilak!
Sekarang para komplotan begal udah mulai menjamur, gaes! Bayang pun! Belum lama
ini, seorang anggota Brimob (di lampung) diberitakan abis kena tembak (mati)
gitu sama para pelaku. Alias, begal!
Beuh..
*gue perjelas
sekali lagi ya, gaes!*
GAAAEEEEESSSSSSS!!!!!
BELUM LAMA
INI,.... ADA SEORANG ANGGOTA BRIMOB DI LAMPUNG YANG MATI TERTEMBAK SAMA BEGAL
LOOOOOOHH!!!!!
*sengaja gue
ulang, biar feel-nya
lebih dapet!*
Sumber Ilustrasi Gambar: Google |
Gile! Kurang
dari waktu seminggu yang lalu, gue (dan seluruh masyrakat lampung tentunya)
dibuat heboh dengan berita tertembaknya seorang anggota brimob gitu.
Kejadiannya itu masih terbilang sore loh, gaes! Belum terlalu larut malam! Muke
gile! Makin nekat aja tuh komplotan para begal. Sampe-sampe anggota brimob aja
nekat dijadikan target sasaran! Ckckck.
“Turut berduka cita
untuk semua kejadian ini. Semoga Amal ibadah korban dapat diterima di sisi-Nya.
Dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan. Aamiin”.
Sekarang,
gara-gara berita yang bikin geger satu kota ini, gue (dan seluruh masyrakat
lampung) jelas semakin was-was aja dibuatnya. Ya gimana enggak? Misalkan mau
keluar-keluar jauh pas udah malem, kalo itu emang nggak penting-penting amat,
yang ada mending dipikir-pikir aja dulu. Mendingan jaga-jaga deh. Lebih
waspada. Daripada ntar pas pagi-paginya masuk berita di koran, kan? Enggak lucu
amat, misalkan beritanya itu ntar jadinya malah kek gini:
“...Seorang bujang
tanggung, tadi malam ditemukan tak sadarkan diri tergeletak di tengah jalan.
Kuat dugaan, bujang tersebut abis kena bius. Adapun ciri-ciri khusus dari si
bujang tanggung tersebut yaitu: berambut kriting, bermata sipit, bergigi
kuning, dan menggunakan sepasang sendal jepit berbeda merk. Antara sendal jepit
yang sebelah kanan dan kiri, nggak sama. Alias; blank-blank. Bujang tanggung tersebut
diduga adalah seorang jomblo. Mungkin saja jomblo kronis. Dugaan tersebut
semakin diperkuat dengan temuan isi chat di-bbm-nya yang sama sekali
obrolan-obrolan nggak penting sama temen-temen cowonya. Iya. Co-wo! Bukan anak
cewe. Lalu, di dalam dompet korban pembiusan itu pula sama sekali tidak kami
temukan foto seorang wanita cantik. Boro-boro foto seorang wanita cantik,
lembaran uang ataupun barang berharga sekali pun, sama sekali tidak kami
temukan. Padahal, ini murni kisah pembiusan curanmor, bukan penjambretan.
Selain jomblo, ternyata bujang tanggung ini pun kere abis.. Dan untuk
mengetahui lebih detail kisah kronisnya, silahkan dibaca lagi pada halaman
selanjutnya...”
Lucu, nggak?
Enggak, kan? Jangan sampe deh pokoknya!
Hmm..
Btw, ini berita
apa curhat sebenarnya---(?) *abaikan*
Oh iya.
Ngomong-ngomong masalah berita, gue itu Update banget loh
baca-baca berita di-Web-nya
koran Tribun
Lampung. Beuh.. Pokoknya, kalo lagi ada waktu luang, gue itu selalu
nyempetin baca-baca artikelnya gitu. Termaksud info masalah brimob yang dibegal
ini pun, gue tahu kabar dari situ. Buat kalian semua (khususnya masyarakat
lampung), coba deh, maen-maen ke sana. Ke-Web-nya Tribun
Lampung. Artikelnya oke-oke semua loh ~ Pokoknya, Tribun Lampung selalu memberikan
info-info aktual dan ter-update gitu, deh
~
Cieee.. Tribun ~
Web kalian lagi
gue promosiin loh ~
Uhuk! #kode
Loh? Loh?
Maksudnya semua
ini apa, Pik---(?)
*oke, kita balik
lagi ke tema awal di atas tadi*
Begal. Gara-gara
nama ini, sekarang hampir kebanyakan masyarakat di kota-kota besar di Indonesia
(yang mungkin malah bisa dibilang hampir dari Sabang sampai Merauke-nya),
pada jadi segen nih, buat maen ke lampung. Ya gimana enggak? Cobalah kalian
perhatikan berita di tipi-tipi. Tiap kali ada begal yang tertangkap (di daerah
mana gitu, misalnya), pas ditanya Pak Polisi, asalnya (kebanyakan) dari
lampung. Pas ada berita yang serupa kek gitu lagi, asal tuh begal pasti dari
lampung (lagi!). Ditangkap lagi, dari lampung lagi. Dapet lagi, dari lampung
lagi.
GITU-GITU AJA
TERUS SAMPE SEMUA PARA KAUM JOMBLO DI PROVINSI LAMPUNG INI PADA MUSNAH!!!
Ckckck. Jujur
sampe nggak abis pikir gue. Oleh karena alasan semua itu pula lah, maka, malam
ini pun hati gue benar-benar terketuk untuk membuat sebuah puisi sederhana yang
romantis. Berikut isi dari puisi sederhana tersebut:
- Puisi
Sudahlah.
Cukup. Sudahi semua ini.
Ayo.
Ayo kita bangun Negeri ini.
Kita
buat Indonesia lebih indah dan sejahtera.
Lebih
berseri. Lebih aman dan cinta damai.
Kita
buat masyarakat menjadi nyaman.
Mari
kita bersatu. Bersatu menjadi hal yang lebih baik.
Melakukan
hal yang lebih berguna. Membuat komunitas baru.
Komunitas
yang lebih bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Komunitas
yang disukai kalangan banyak.
Terutama
kalangan anak muda.
Bersih
Narkoba. Bersih begal. Bersih suap.
Indonesia
jaya. Indonesia tenang. Indonesia aman.
Mari.
Mari kita akhiri semua ini bersama-sama.
Kita
bentuk organisasi baru. Partai baru.
Komunitas
baru. Komunitas para jomblo, misalnya ~
“Bandar Lampung,
12 – September – 2015”
Notes: puisi ini
dibuat dalam waktu dadakan dan dengan tempo sesingkat-singkatnya. Jika terdapat
kekeliruan sajak, makna, ataupun kurang romantis, mohon sekiranya untuk bisa
dimaklumi. Terimakasih.
Btw, di mana
letak sisi romantisnya sih puisi tadi????? Ckckck.
*oke, kita
lanjut*
Selain daripada
itu, gara-gara ulah mereka-mereka yang meresahkan semua kalangan masyarakat
ini, gue juga jadi sedih nih tiap kali denger berita kota lampung (di tipi
maupun di koran-koran) sampe jadi tercemar kek gitu. Gara-gara ulah mereka,
kota lampung (saat ini) bisa saja (dan bahkan mulai) udah di cap angker gitu
sama kebanyakan masyarakat lain yang ada di luar kotanya!! Padahal, warga-warga
lampung itu orang-orangnya pada ramah-tamah loh, gaes! Enggak semuanya kek
gitu! Enggak!! Yaelah,.. gegara beberapa gelintir orang, nama lampung jadi
jelek! Astagaaaaa.. Ckckck. Padahal, Kota Lampung itu nggak seseram yang kalian
bayangin loh, gaes! Keren banget malah! Nggak percaya? Nih gue kasih liat
beberapa foto-fotonya yang (bersumber) gue ambil dari Google:
Gimana??? Keren,
kan????? Hmm,.. yang jelas, gue juga heran, begal-begal di lampung ini ada
tempat pendidikannya apa gimana, ya? Atau mungkin ada sejenis basecamp tempat
komunitas mereka ngumpul? Tempat untuk sekedar mereka sharing-sharing
pengalaman ilmu satu sama lainnya kali, ya? Masalahnya, ramee baangeeeeeettt!!!
Padahal udah sering banget loh begal-begal dari lampung tuh ditangkepin sama
Pak Polisi. Tapi masih adaaaaaaa,.. aja yang ketangkep lagi, ketangkep lagi,
ketangkep lagi. Kesannya itu kek mereka-mereka ini selalu bisa melahirkan
bibit-bibit unggul gitu. *Bibit unggul? Jagung kali, Pik! Unggul!* Apa emang
bener kali, ya? Jangan-jangan emang beneran ada nih tempat pendidikan
khususnya. Tempat yang mana oleh para sesepuh-sesepuh begal terdahulunya
dipergunakan untuk menanamkan karakter serem. Dari Ayah, keluarga, rekan,
sodara, atau sanak family-nya,
mungkin? Sejenis wasiat turun-temurun gitu. Seperti:
Bundaran Tugu Adipura, Lampung |
Bundaran Lungsir, Lampung |
Menara Siger, Lampung |
Bundaran Raja Basa, Lampung |
Salah Satu Icon Kota Bandar Lampung (Payung dan Siger) |
Menara Siger, Lampung |
Bundaran Lungsir, Lampung |
“Nak, kalo kamu sudah
beranjak dewasa nanti, merantau lah yang jauh ke luar kota. Ini.. Ini bapak
kasih senjata api mini sama kunci T sebagai modal kamu. Berlatihlah, Nak.
Berlatihlah dari sekarang dengan tekun. Asah terus bakatmu. Asah terus
keterampilanmu. Bantai mereka, nak. Bantai!! Jangan pernah pandang bulu!
Terutama buat para kaum jomblo di negeri ini! Habiskan mereka, nak! Habiskan!!!”
Horor. Asli, ini
benar-benar horor! Ckckck.
Hmm..
*benerin ikat
pinggang (lagi)*
Sori ya, gaes.
Biasa, bawaan abis makan ini. Jadi harap maklum aja nih kalo daritadi gue
benerin ikat pinggang mulu. Untuk semua pengertiannya, gue ucapkan; makasih.
*duh ~
*nggak nyambung
deh, Pik ~ ~
*oke, mari kita
lebih serius lagi*
Lagian, gue juga
bingung. Komunitas begal-begal ini apa nggak kasian kali ya, ngebegal (dan
bahkan sampai membunuh) warga-warga yang nggak bersalah kek gitu? Yang ada di
otak mereka hanya; uang, uang, dan uang. Digunakan untuk; makan, makan, dan
makan. Apa mereka enggak berfikir kali, ya? Masyarakat yang mereka begal /
jambret-jambret itu juga memerlukan semuanya itu (jugak!) Perlu uang jugak!!
Perlu makan jugak!! Kenapa pula lah mereka-mereka ini harus merugikan orang banyak?
Yang perlu mereka ketahui: nggak sedikit loh dari korban-korban mereka itu
kebanyakan juga pada susah payah untuk mendapatkan uang / barang yang mereka
curi itu. Bahkan, enggak sedikit pula dari korban-korbannya itu adalah
kebanyakan orang nggak mampu juga. Ekonomi menengah ke bawah gitu. Dengan
penghasilan pas-pas-an pula. Ada yang rela menabung, kredit, kerja banting
tulang, pinjam sana-sini, bahkan, ada pula yang orangtuanya rela kekurangan
ini-itu loh untuk membelikan keperluan anaknya di kota rantauan. Coba geh. Coba
difikir. Setelah dari sekian banyak pengorbanan mereka-mereka itu, tiba-tiba
harta bendanya dibegal? Dicuri. Dirampok. Lebih parahnya, dibunuh pula! Kan
sadis sih, kek gini nih!! Ckckck.
Dari sekian
banyak korban, pasti yang dijadikan target sasaran empuknya kebanyakan
anak-anak cewe. Mereka tidak pernah berfikir. Orangtua dari anak-anak cewe yang
mereka begal / mereka bunuh itu, dulunya kedua orangtua mereka tuh susah payah
membesarkannya. Orangtua mereka sangat sayang pada putri mereka. Mereka penuhi
semua kebutuhannya putrinya. Mereka jaga dengan baik. Mereka rawat dengan baik.
Tiba-tiba, setelah dewasa, dibunuh begitu aja? Kok kesannya kayak nggak ada
guna gitu sih pengorbanan kedua orangtuanya itu??? Nah, kan, cobalah difikir.
Bayangkan jika itu adalah keluarga / anak kalian sendiri. Gimana perasaan
kalian? Bener, nggak?
Hmm..
Bener-bener udah kacau Negeri ini. Lagian,.. kenapa juga sih, harus masyarakat
biasa yang dibegal / dibunuh??? Coba cari yang “agak” lebih aja.
Yang sering banget duduk-duduk manis di kursi-kursi “empuk” yang ada
di dalam-dalam gedung. Selalu sih, yang “nggak salah”,
selalu jadi korban. Yang “salah”, bisa
dengan mudah dibebaskan. Iya, kan? Kayak “para” siapa tuh ~
~ ~
Notes: buat
ibu-ibu dan bapak-bapak yang nggak sengaja lagi baca postingan ini, jika kalian
punya anak gadis, cobalah, lebih diketatkan lagi sistem penjagaannya terhadap
putri kalian masing-masing. Jangan sampai putri kalian yang malah (bisa saja)
selanjutnya bakalan menjadi korban! Camkan itu! *sambil benerin kerah baju*
Apaaaah???
Kalian
sibuuukk???
Putri kalian
jombloooo???
Terus, kalian
nggak ada waktu buat antar jemput Putri kaliaaaann???
Baiklah. Di sini
saya akan menawarkan jasa. Silahkan kirimkan nomor henpon / PIN BB Putri kalian
ke alamat email ini: taufikzainal92@gmail.com.
Percayalah, sama halnya seperti kalian, saya pasti bakalan selalu menjaga putri
kesayangan kalian dengan baik. Bahkan sebaik-baik mungkin. Seperti halnya
kalian menjaga dan menyanyanginya dari kecil sampai sekarang. Percayakan saja
semuanya ini sepenuhnya kepada saya. Motto hidup saya adalah: 5M. Menjaga,
Merawat, Melindungi, Mengasihi, dan Menyanyangi. Cie ~ #Uhuk! Dan untuk semua
kerja samanya ini, saya ucapkan terimakasih!
*oke, sepertinya
ini mulai berbau-bau modus*
Hahaha..
Udah deh,
pokoknya, apapun itu, ulah mereka-mereka ini benar-benar meresahkan semua
kalangan masyarakat!! Oleh sebab itu; Waspadalah!! Waspadalaaaahhh!!!!!